Sejak diselenggarakan pada tahun 2014 lalu, Bridge Design Competition (BDC) oleh Nanyang Technological University (NTU) telah menarik banyak minat mahasiswa dari Indonesia, tidak terkecuali mahasiswa Teknik Sipil Universitas Brawijaya. NTU BDC merupakan kompetisi internasional yang berfokus pada desain struktural, dimana mahasiswa teknik dapat memperoleh pengalaman desain struktural langsung dan praktis yang relevan dengan industri.
Tahun ini NTU BDC diselenggarakan secara berbeda. Akibat pandemi Covid-19 yang terjadi, kompetisi terpaksa dilaksanakan secara virtual. Terdapat 2 tim yang mewakili Universitas Brawijaya pada ajang kompetisi tersebut. Tim 21 : Amera yang beranggotakan Kamila Amalia (S’19), Giovanni Hertata O. (S’19), Hanif Akbar Rabbany (S’19). Serta Tim 42 : Yurika yang beranggotakan Gracius Teguh I. (S’19), Bartolomeus Bagas D. (S’19), Yosafat Marco Hurint (S’19).
Persiapan awal yang dilakukan adalah melakukan riset, iterasi desain jembatan dan waktu untuk belajar. Riset yang dilakukan berupa aplikasi yang dipakai, material yang paling efektif untuk digunakan, bentuk rangka yang efektif, dan aspek lainnya yang mendukung efektifitas desain jembatan. Selain itu, Tim UB juga belajar mengenai presentasi serta tanya jawab dalam bahasa inggris.
Pada Preliminary Round, setiap tim diperintahkan untuk membuat desain jembatan rangka menggunakan aplikasi Bridge Designer 2016 dengan nilai Cost Efficiency Green Value (CEGV) sebaik mungkin, yaitu biaya jembatan semurah-murahnya, sedikit mungkin menggunakan variasi material, dan material yang dipilih ramah dengan lingkungan.
Pada tahap selanjutnya, setiap tim akan diberikan study case mengenai pembangunan jembatan di salah satu lokasi yang berada di Singapura, yaitu pembangunan jembatan yang menghubungkan Chou Chu Kang North 6 dan Woodlands Road. Dari study case tersebut, peserta akan diminta untuk membuat proposal dan desain jembatan dengan menggunakan aplikasi yang sama
Tahap terakhir, peserta akan mempresentasikan hasil proposal yang telah dibuat dengan batas waktu 15 menit lalu dilanjutkan dengan sesi tanya jawab oleh juri.
Saat pengumuman juara, Universitas Brawijaya berhasil mengibarkan namanya. Dengan Tim 21 : Amera yang mendapatkan Juara 2, serta Tim 42 : Yurika mendapatkan Juara 4.
“Lomba NTU BDC ini adalah lomba yang unik mekanisme dan karakteristiknya, berbeda dengan lomba-lomba yang diselenggarakan di bidang Teknik Sipil sehingga memberi kesan yang mendalam terhadap kita sebagai peserta. Tentunya hasil yang kami peroleh diakhir sangat bisa membayar kerja keras kami.” ungkapan Hanif Akbar selaku perwakilan dari tim yang bertanding.
Dengan hasil yang begitu memuaskan ini, Teknik Sipil Universitas Brawijaya diharapkan dapat bersaing pada kompetisi – kompetisi internasional yang lain.