KJI XIX 2024 : Tim Bimantara dari Teknik Sipil UB Borong Penghargaan di KJI 2024!

Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) adalah salah satu ajang paling bergengsi di kalangan mahasiswa teknik di Indonesia. Acara tahunan ini diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Dengan tujuan menginspirasi inovasi, kreativitas, dan keterampilan teknik mahasiswa, KJI mendorong peserta untuk merancang dan membangun jembatan yang tidak hanya kuat dan efisien, tetapi juga estetis serta berkelanjutan. Pada tahun 2024, KJI diselenggarakan di Universitas Warmadewa, Denpasar, Bali, dan berhasil menarik perhatian dari berbagai universitas terkemuka di Indonesia.

Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FTUB), khususnya Program Studi Teknik Sipil, tidak ketinggalan untuk turut serta dalam ajang ini. Mereka mengirimkan perwakilan berupa Tim Bimantara, yang terdiri dari tiga mahasiswa angkatan 2022: M. Fajar Efendi, Rifqi Fakhrudin, dan Sabila Fitri H.. Tim ini dibimbing oleh dua dosen ahli, yaitu Dr. Eng. Ir. Eva Arifi, S.T., M.T., IPM., dan Ir. Indra Waluyohadi, S.T., M.T., M.Sc., yang memiliki pengalaman luas dalam penelitian dan inovasi konstruksi.

Nama “Bimantara” diambil dari filosofi yang mendalam, yaitu “bijaksana dalam menerima hasil apa pun.” Semangat ini tercermin dalam sikap profesional dan kerja keras yang mereka tunjukkan sepanjang kompetisi. Filosofi tersebut juga tercermin dalam karya mereka, baik dalam proses perancangan maupun pelaksanaan proyek. 

Kerja keras dan dedikasi Tim Bimantara berbuah manis. Mereka berhasil meraih sejumlah penghargaan bergengsi di KJI 2024, di antaranya:

  1. Juara 1 Konstruksi Terbaik
  2. Juara Jembatan Terindah
  3. Juara 2 Jembatan Pelengkung
  4. Juara Favorit Media Sosial

Pencapaian ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi tim, tetapi juga bagi Fakultas Teknik Universitas Brawijaya secara keseluruhan. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa mahasiswa FTUB mampu bersaing di tingkat nasional dengan mengedepankan inovasi, kreativitas, dan kerja sama tim yang solid.

Prestasi gemilang yang diraih Tim Bimantara tentu tidak datang begitu saja. Perjalanan mereka dimulai dari penyusunan proposal selama enam bulan. Tahap awal ini menguji kemampuan mereka untuk mengintegrasikan pengetahuan teknik sipil dengan kreativitas desain. Setelah melalui proses seleksi ketat, proposal mereka dinyatakan lolos dan membawa mereka ke kompetisi nasional.

Dalam kompetisi tersebut, mereka mempersembahkan rancangan jembatan bernama Trajumas, yang terinspirasi dari panah dalam kisah pewayangan. Nama ini mencerminkan filosofi ketepatan, kekuatan, dan keindahan — prinsip utama dalam desain mereka. Proses perakitan jembatan dilakukan dengan sangat teliti, menggunakan metode konstruksi terbaik yang berbasis pada penelitian mendalam. Salah satu keunggulan rancangan mereka adalah kemudahan dalam proses perakitan, yang mampu diselesaikan hanya dalam waktu 18 menit 56 detik, waktu tercepat dibandingkan tim lain.

Keberhasilan Tim Bimantara tidak lepas dari peran besar para dosen pembimbing, yaitu Dr. Eng. Ir. Eva Arifi dan Ir. Indra Waluyohadi. Mereka memberikan arahan teknis dan kontribusi signifikan dalam pengembangan desain sambungan jembatan. Bahkan, salah satu dosen pembimbing melakukan perjalanan ke Taiwan untuk mendalami analisis sambungan terbaik yang kemudian diterapkan pada jembatan Trajumas. Komitmen dosen pembimbing dalam mendukung tim menjadi salah satu faktor kunci keberhasilan Tim Bimantara. Metode konstruksi yang digunakan Tim Bimantara dirancang khusus untuk menghasilkan jembatan yang ringan, kokoh, dan mudah dirakit. Jembatan Trajumas memanfaatkan teknologi dan inovasi terkini, termasuk analisis struktur yang teliti serta penggunaan bahan yang efisien. Selama proses perancangan dan perakitan, mereka menghadapi berbagai tantangan, mulai dari perbedaan pendapat hingga keterbatasan waktu. Namun, dengan prinsip kolaborasi dan saling menghargai itu adalah kunci utama. 

Tim Bimantara menghadapi sejumlah tantangan, terutama perbedaan pendapat di antara anggota tim. Namun, mereka berhasil mengatasinya dengan menjunjung tinggi prinsip kerja sama dan pengendalian ego, yang memungkinkan mereka bekerja harmonis dan mencapai tujuan bersama. Keberhasilan mereka di KJI 2024 menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain, dengan pesan penting: semangat harus selalu berkobar, kendalikan ego untuk kepentingan bersama, dan ingat tujuan bersama. Ini adalah kunci utama dalam mencapai kesuksesan.

Prestasi Tim Bimantara membuktikan bahwa kerja keras, inovasi, dan kolaborasi dapat menghasilkan karya luar biasa. Mereka berharap bahwa pencapaian ini bisa memotivasi generasi muda, khususnya mahasiswa teknik sipil, untuk terus mengembangkan kemampuan mereka dan berkontribusi pada pembangunan infrastruktur di Indonesia. Dukungan dari Universitas Brawijaya, melalui fasilitas, pelatihan, serta kolaborasi antara mahasiswa dan dosen, berperan penting dalam kesuksesan tim ini. Hal ini juga menjadi bukti kualitas pendidikan teknik sipil di universitas, yang terus berupaya meningkatkan reputasinya di tingkat nasional dan internasional.

Dengan prestasi ini, diharapkan Universitas Brawijaya dapat terus memperluas dukungan terhadap mahasiswa, memberikan fasilitas yang lebih baik, dan mendorong pembinaan kompetisi serta kolaborasi dengan pihak eksternal. Semangat inovasi yang ditunjukkan oleh Tim Bimantara dapat menjadi landasan untuk menciptakan terobosan baru di bidang teknik sipil. Keberhasilan ini seharusnya menjadi inspirasi dan teladan bagi mahasiswa lain di seluruh Indonesia, serta mendorong lahirnya lebih banyak inovasi yang dapat mengharumkan nama Indonesia di kancah global.