KOMPETISI JEMBATAN INDONESIA XVII 2022

Universitas Brawijaya kembali melebarkan sayapnya di kancah nasional tepatnya pada kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) yang ke XVII tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional, Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik indonesi. Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) ini merupakan salah satu kompetisi paling bergengsi di Teknik Sipil. Pelaksanaan KJI tahun ini bertempat di tanggerang selatan, tepatnya di Universitas Pembangunan Jaya (UPJ). Pada tahun ini Kontingen Universitas Brawijaya mengirim 2 tim untuk bertanding di kompetisi jembatan indonesia ke-17 yaitu Tim Ardhiyasa untuk kategori Model Jembatan Rangka Baja yang beranggotakan: Gracius Teguh I. (S’19) dan Hanif Akbar R. (S’19). Sedangkan untuk Kategori Jembatan Model Pelengkung diwakili oleh Tim Artemis yang beranggotakan : Yoga Hayyananda C. (S’20) dan Siti Nurjanah (S’20).

Kontingan tiba di Tangerang Selatan pada tanggal 9 Novermber 2022 sekitar jam 11 sampai 12 Siang dengan membawa beberapa box yang berisi seluruh perlangkapan dan peralatan untuk kompetisi. Pada hari jumat dilakukan pengecekan panjang, dimensi dari member batang dan kemudian dilakukan juga penyegelan box jembatan, box ornamen dan juga box lain untuk kebutuhan saat hari-H.

Tibalah saatnya pelaksanaan KJI XVII 2022 pada tanggal 12-13 November 2022. Tanggal 12 November untuk kategori Jembatan Model Rangka Baja dan tanggal 13 Untuk kategori jembatan model Pelengkung. Kompetisi dimulai saat hari Sabtu, tanggal 12 November untuk kategori Jembatan Model Rangka Baja. Kontingen yang berangkat bersiap pagi-pagi sekali untuk memindahkan barang dari pitstop ke siteplan (tempat perakitan). Dilanjutkan dengan persiapan terkait barang-barang apa saja yang akan digunakan pada saat perakitan. Perakitan dimulai sekitar jam 9 pagi. Semangat para finalis terlihat dari keseriusan dan perjuangan pada saat proses perakitan dan akhirnya Kedua tim berhasil mencatat waktu perakitan tercepat.

Setelah melewati tahap perakitan, sekitar jam 2 sore dilakukan pengujian jembatan sampai dengan jam 5 sore. Walaupun terdapat kendala sebelum pengujian yaitu hujan yang begitu lebat, tapi hal tersebut tidak membuat semangat para crew dan finalis tim Universitas Brawijaya menurun. Setelah hujan reda, barulah dilakukan Pengujian dengan cara memberikan beban sebesar 60 kg, yang kemudian diukur besarnya lendutan yang terjadi pada jembatan tersebut. Setelah melakukan pengujian, para crew dan finalis pun balik ke villa untuk beristirahat dan persiapan untuk kompetisi besok.

Kompetisi berlanjut keesokan harinya tepatnya pada hari Minggu, 13 November 2022 untuk kategori jembatan model Pelengkung. Seperti biasa, para finalis sangat bersemangat saat proses perakitan berlangsung. Ditambah lagi dukungan dan support dari para crew yang tentunya sangat antusias. Kemudian dilanjutkan ke tahap pengujian untuk kategori jembatan model pelengkung. Setelah pengujian, tim dari Universitas Brawijaya pun kembali ke penginapan untuk beristirahat.

Tibalah momen yang sangat ditunggu dan dinantikan, yaitu Awarding atau pengumuman pemenang Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) XVII tahun 2022 yang diumumkan dihari yang sama dengan kompetisi kategori jembatan model pelengkung dilaksanakan yaitu pada tanggal 13 November 2022 tepatnya pada malam hari. Tim Universitas Brawijaya kembali mengharumkan nama Universitas Brawijaya dan juga tentunya nama Departemen Teknik Sipil FT-UB dengan memperoleh juara 2 pada kategori jembatan model Pelengkung yang diraih oleh Tim Artemis, Jembatan Terindah pada Kategori Jembatan Model Pelengkung yang diraih oleh Tim Artemis, serta Jembatan Terindah pada kategori Jembatan Model Rangka Baja yang diraih oleh Tim Ardhiyasa.

Pencapaian yang diraih oleh Tim Universitas Brawijaya tentunya menjadi kebanggaan yang patut di perhitungkan. Walaupun terdapat kendala selama persiapan Kompetisi, namun kedua Tim tetap memberikan yang terbaik hingga pada akhirnya bisa mengharumkan nama Universitas Brawijaya di kancah Nasional. Harapannya dengan adanya pencapaiaan ini tidak menjadi boomerang bagi kita sendiri tapi menjadi motivasi  untuk mahasiswa agar tetap semangat dan tidak takut mencoba dalam mengikuti perlombaan dan kompetisi yang ada untuk mengharumkan nama Universitas Brawijaya dan Departemen Teknik Sipil FT-UB.

Leave a Reply