
Minggu, 13 Oktober 2024, suasana di kampus Teknik Sipil terasa berbeda dari biasanya. Bukan suara mesin atau obrolan mengenai tugas perhitungan struktur yang terdengar, melainkan tawa riang, nada gitar, dan tepukan kuas pada kanvas. Hari itu, SEBATS (Seni Bareng Arek Teknik Sipil) kembali diadakan, sebuah acara yang mewadahi para mahasiswa untuk menyalurkan bakat seni dan kreativitas mereka, jauh dari kesibukan akademis yang sering kali menyita waktu dan energi. Dimulai tepat pukul 13.30, acara ini menjadi ruang yang meriah dan penuh warna, menghadirkan kegiatan yang beragam, mulai dari melukis, menggambar, hingga bernyanyi bersama diiringi akustik.
Konsep acara yang sederhana namun penuh makna, yakni mempertemukan seni rupa dan musik dalam satu panggung, berhasil menciptakan suasana yang akrab dan hangat di antara para peserta. Sesi yang menjadi daya tarik utama adalah melukis dan menggambar. Meja-meja dipenuhi dengan beragam alat lukis seperti kuas, palet cat minyak, pensil warna, hingga perangkat menggambar digital, siap digunakan oleh para peserta. Banyak dari mereka yang langsung tenggelam dalam dunia seni masing-masing, memulai goresan pertama di atas kanvas putih yang kosong. Bagi beberapa mahasiswa yang memang memiliki minat mendalam di bidang seni, ini adalah momen untuk mengekspresikan gagasan dan imajinasi mereka secara bebas.
Di sisi lain, beberapa peserta pemula juga tak mau ketinggalan. Meskipun tidak semua berpengalaman, antusiasme mereka tak kalah besar. Banyak yang mencoba menggambar pemandangan alam atau sketsa kehidupan sehari-hari, dan semuanya melibatkan teman seperjuangan untuk saling membantu. Proses penciptaan seni ini bukan hanya soal hasil akhir, tapi juga tentang perjalanan bersama, tertawa, saling belajar, dan berbagi inspirasi.
Acara berlanjut ke sesi musik, salah satu momen yang paling dinantikan adalah penampilan dari band akustik, yang dikenal memiliki kemampuan musikalitas mumpuni. Dengan aransemen yang apik dan harmonisasi yang indah. Lagu-lagu tersebut bukan hanya menghibur, tapi juga menggugah emosi penonton, menciptakan momen refleksi tentang perjalanan mereka di kampus, baik sebagai individu maupun sebagai bagian dari komunitas.
Hal menarik dari SEBATS 2024 adalah bagaimana acara ini berhasil menghubungkan dua dunia yang mungkin terlihat berbeda—dunia seni dan dunia teknik. Mahasiswa Teknik Sipil yang sehari-harinya disibukkan dengan perhitungan rumit seperti analisis struktur, kali ini menunjukkan sisi lain dari diri mereka. Lewat SEBATS, mereka membuktikan bahwa seni dan teknik sebenarnya bisa berjalan berdampingan. Seni memberi ruang bagi mereka untuk mengekspresikan diri dengan cara yang berbeda, lebih bebas dan personal, sementara latar belakang teknik tetap memberikan dasar pemikiran yang kuat dalam merancang karya.